Semarang (17/12), pondok pesantren Darul Falah Be-Songo menghadirkan Dr. Lee Wilson di tengah para santri. Dr. Lee Wilson adalah seorang berkebangsaan Australia yang sedang melakukan penelitian di Indonesia. Ia bersedia meluangkan sedikit waktunya untuk membangkitkan motivasi para santri. Dengan bahasa Indonesia yang lancar namun masih kental dengan logat asing, ia berbicara panjang lebar mengenai pengalamannya selama menjadi peneliti di berbagai negara termasuk Indonesia.
Dr Lee, begitu sapaan akrabnya, meyakini betapa pentingnya ilmu karena ilmu merupakan sebuah kebutuhan, yaitu sebagai penerang. Ilmu yang ia maksud di sini bukan hanya yang didapatkan dari bangku sekolah maupun kuliah, tapi juga pengalaman. Seperti kata pepatah Experience is the best teacher. Poin penting dalam menjalani hidup baginya adalah semangat pantang menyerah. Tantangan adalah zona tak nyaman yang harus diperjuangkan, bukan dihindari.
Langkah selanjutnya dalam mencapai kesuksesan adalah dengan action. Artinya, apa yang kita pikirkan tidak dianggurkan begitu saja, melainkan mewujudkannya dalam sebuah action nyata. Tentu saja dengan bersungguh-sungguh dan menanamkan optimisme. “Menanamkan meandset yang baik akan menghasilkan tindakan baik pula”, begitu katanya.
Acara yang bertempat di mushala Raudhatul Jannah ini, memakan waktu sekitar satu jam setengah. Antusias santri sngat terlihat dari semangat mereka bertanya setelah Dr. Lee mengakhiri pembicaraan. Terlebih lagi, banyak dari mereka yang tertarik untuk belajar ke luar negri.
Ia menyarankan agar semua santri rajin practice berbahasa Inggris, karena fenomena yang terjadi, orang yang dapat memahami bahasa Inggris, belum tentu dapat mengucapkanya dengan baik. Pertanyaan tentang kunci sukses, khususnya bagi Dr. Lee pun terlontar. “Istriku, seorang berkebangsaan Timur Tengah, adalah kunci suksesku. Di balik kesuksesan seorang laki-laki ada wanita hebat di belakangnya”, ia menjawab dengan senyum lebar namun pasti.
(Eka & Umu)
