Pondok Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo, Kota Semarang adakan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. “Isra Mi’raj Sebagai Refleksi Membangun Masyarakat Unggul dan Berdaya”, Senin (20/02/2023).
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang Abah Imam Taufiq menyampaikan, tiga perjalanan Nabi Muhammad yang sangat diagungkan dalam sejarah Islam yang memiliki kontribusi sangat besar.
“Yang pertama, hijrah Nabi Muhammad, yang kedua adalah peringatan haji wada’. Ada yang mengatakan bahwa saat itu ketika Nabi Muhammad melaksanakan haji, diperintahkan untuk haji terakhir yang menjadi pengingat bahwa setelah ini masa kenabian akan selesai dan akan berpindah menjadi sisa-sisa perjuangan yang luar biasa,” ujar beliau.
“Dan yang ketiga adalah perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Yang ketiga ini sering disebut sebagai ‘peringatan travel modern’ dalam Islam. Di mana Nabi SAW diajak jalan-jalan,” tambah beliau.
Dikatakan, kalau mungkin banyak masalah, mungkin emosional, biasanya karena kurang piknik. Karena itu harus banyak jalan-jalan, ikuti lah proses Isra Mi’raj.
“Nabi itu pergi dari Mekkah ke Masjidil Aqso. Itu travel yang luar biasa. Di sana bertemu masjidil Aqsho, bertemu maqam Nabi Ibrahim, Nabi Yahya, Ya’qub, Ishaq. Kemudian, setelah itu pindah bertemu nabi-nabi yang lain. Pada intinya, Isra Mi’raj itu seperti itu,” jelas beliau.
Menurut beliau, jalan-jalan yang bermanfaat itu memiliki tiga aspek. Pertama adalah atraktif, sesuatu yang menggugah hati.
“Tapi kalo menggugah hati, berarti kaget, nikmat, luar biasa, atau sesuatu yang indah. Itu baru intinya disebut sesuatu yang menggerakkan,” ungkap beliau.
Kemudian beliau melanjutkan, yang kedua yaitu bisa diakses, bisa kita ikuti, atau lalui. Sama saja, pada intinya adalah sesuatu yang interaktif, bisa kita nikmati.
“Yang ketiga, tentu fasilitasnya bisa menyatukan antara kegiatan dan aktivitas lainnya,”, pungkas beliau.
Reporter: Sholahuddin (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang dan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)
