Be-songo.or.id

Sholat Gerhana Bulan, Momentum Syiar Santri Kepada Masyarakat

IMG_20190717_044511

Gambar : Santri Besongo bersama warga sekitar melaksanakan shalat gerhana bulan pada pukul 03. 30 dini hari

Besongo News – Ngaliyan. Para santri Darul Falah Besongo Semarang melangsungkan shalat gerhana bulan bersama warga sekitar di Mushola Raudlatul Jannah, Rabu (17/7) Petang. Sebelum pelaksanaan, mereka mengerjakan shalat tasbih terlebih dahulu dilanjutkan shalat gerhana dengan menunjuk salah satu santriwan, Umar Kustiadi sebagai imam.

Usai shalat, jamaah mendengarkan khotbah yang bertemakan ketauhidan dan permohonan ampun kepada Allah oleh Ustadz Kharis Lusdiyanto.

Dalam khotbahnya, Ustadz Kharis menjelaskan bahwa proses terjadinya fenomena gerhana bulan tak lepas dari kekuasaan Tuhan serta sebagai pengingat bahwa sejatinya hakikat manusia itu tidak berdaya.

“Terjadinya fenomena gerhana bulan, tak lain adalah perihal kekuasaan Allah. Kita sebagai makhluk Allah yang lemah hanya mampu bersyukur karena dapat melewati momen-momen indah ini. Cara bersyukur paling sejati ialah meresapi kehadiran Allah dibalik peristiwa ini,” terang salah satu asatidz pondok Darul Falah Besongo.

Selain itu, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo ini juga mengajak jama’ah agar memperbanyak permohonan ampun kepada Allah.

“Di momentum sholat gerhana bulan ini menjadi wahana untuk memperbanyak permohonan ampun, taubat dan kembali kepada Allah dengan cara memunculkan sikap bersalah dan memperbanyak istighfar,” ujar beliau mengkahiri Khotbahnya.

Prof. Dr. KH. Imam Taufiq, M. Ag. juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai sarana syiar santri kepada masyarakat.

“Selain shalat gerhana bulan dilaksanakan sebagai wujud mengamalkan sunnah Nabi, kegiatan tersebut juga bertujuan sebagai wujud syiar santri melalui sarana bakti sosialnya kepada masyarakat sekitar,” pungkas pengasuh pondok Darul Falah Besongo. (Rizal/Luthfi-red)

REKOMENDASI >