Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Tengah menggelar silaturahmi dan tasyakuran Milad IPHI ke-35 dalam momentum peringatan Nuzul Quran. Kegiatan bertempat di Masjid Diponegoro, Universitas Diponegoro, Semarang pada Selasa, 18/03/2025.
IPHI berinisiatif untuk memulai agenda silaturahmi dengan salat Tarawih berjamaah bersama para anggota dan jemaah masjid Diponegoro. Seusai salat Tarawih berjamaah, agenda dilanjut pembukaan dengan pembacaan hadhrah oleh K.H. Nur Fauzan Ahmad, S.S., M.A. selaku ketua takmir masjid Diponegoro.
Selanjutnya, penyampaian sambutan oleh Bapak Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D. (Wakil Rektor IV UNDIP bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama). Dalam sambutannya, Ia menekankan pentingnya memahami budaya literasi yang telah dijelaskan dalam Surah Al-‘Alaq, masyhur sebagai wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad. Menurutnya pada lafal “Iqra” yang berarti “bacalah” penting untuk selalu ditadabburi.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa di era digital saat ini, membaca sering kali hanya sebatas membaca kata, tanpa memahami makna.
” pentingnya untuk menyaring informasi sebelum membagikannya, serta membaca dengan baik agar informasi yang diperoleh tidak hanya sekadar kata-kata, tetapi juga memberikan makna yang mendalam”. Ucapnya menegaskan.
Prof. Dr. K.H. Imam Taufiq, M.Ag., selaku ketua PW IPHI Jawa Tengah, menambahkan bahwa Al-Qur’an adalah sumber inspirasi. Nuzulul Qur’an memberikan ikhtibar di mana proses turunnya al-Qur’an secara bertahap menunjukkan segala sesuatu memerlukan proses.
Dalam penyampaiannya dijelaskan juga bahwa realitas takwa dapat dicapai melalui sikap tawassuth, yaitu bersikap moderat dan menjadi mediator di tengah masyarakat. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dengan menyebarkan kenyamanan (afsyus-salam), menjaga keseimbangan (tawazzun) antara dalil aqli dan naqli, mengajarkan ilmu, dan mengamalkannya.
“Sikap tasamuh juga sangat penting diterapkan di tengah masyarakat, yaitu menghargai perbedaan, serta silaturahmi sebagai pengikat antara perbedaan dan kesamaan di masyarakat”. Ujarnya menegaskan.
Prof. Dr. K.H. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag., Ketua MUI Kota Semarang melanjutkan kalam hikmah pada agenda ini dengan memberikan definisi Al-Qur’an.
“Al-Qur’an sebagai kalamullah al-munazzal ‘ala Muhammad biwasithoti Jibril mutawatiron al-muta’abbad bi tilawatihi yang berarti ucapan Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantara Malaikat Jibril, dan membaca Al-Qur’an dinilai sebagai ibadah yang mendatangkan pahala,” jelasnya.
Menurutnya, momentum Nuzulul Qur’an ini juga berkaitan erat dengan Surah Al-Hijr ayat 9:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
Ia menggambarkan bahwa saat ini semakin banyak orang yang membaca, menghafal, mempelajari, dan menggali isi Al-Qur’an untuk memperoleh tuntunan akhlak, budi pekerti yang mulia, ilmu pengetahuan, serta pedoman dalam menjalani hidup di dunia dan akhirat, maka inilah salah satu bentuk penjagaan dan pemeliharaan yang terkandung dalam ayat tersebut.
Sebagai penutup, kegiatan silaturahim dan tasyakuran Milad IPHI ke-35 dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an ini diharapkan dapat memperkuat tali persaudaraan antar anggota IPHI serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca dan memahami Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Melalui momen ini, diharapkan setiap individu dapat mengambil hikmah dan inspirasi dari Al-Qur’an, serta menerapkannya dalam tindakan nyata di masyarakat.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk terus mempererat ukhuwah dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketakwaan kita semua.” Ucap Prof. Dr. K.H. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag. menutup acara ini.
Dengan semangat kebersamaan, mari kita terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik, berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an.
Oleh: Abdus Salam Bariklana (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo)
Editor: Zakiyah Kibtiah
