Ahad (05/11/2023) setelah sholat Isya diadakan musyawarah di setiap asrama Pondok Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo Semarang. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan sepekan sekali di Ponpes Dafa yang dikoordinir oleh Bagian Pendidikan. Muhammad Solihin, Koordinator Bagian Pendidikan mengatakan, tujuan diadakan musyawarah ini yaitu: Pertama, muthola’ah pelajaran yang telah diajarkan oleh ustaz dan ustazah. Kedua, melengkapi makna kitab. Ketiga, mempraktekan ilmu nahwu dan shorof sebagai ilmu yang dipakai untuk membaca kitab. Keempat, memperluas cakrawala pengetahuan. Kelima, berkontribusi menjawab permasalahan kontemporer.
Kegiatan ini mendukung misi pondok, yaitu melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif melalui diskusi, debat ilmiah dan pemecahan kasus. Tidak hanya itu, keluhuran akhlak tetap dijunjung oleh para santri dalam berdiskusi.
“First Impression. Belajar banyak hal baru dari senior-senior. Bisa mempererat persaudaraan juga dengan kumpul begini,” ungkap Muhammad Hanin Fahmi, santri kelas satu dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
“Bisa memperkaya wawasan. Soalnya dulu gak ada di pondok modern. Sekarang dengan diadakannya musyawarah bisa mendengarkan penjelasan teman-teman dari pondok salafiyah yang lebih kritis,” jelas santri kelas satu asal Jakarta, Bintang Herlis Mauludin.
Dengan mengikuti kegiatan Pondok Pesantren Dafa ini, santri bisa memecahkan permasalahan, dan belajar untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang baik dan benar. Kesempatan ini sebagai bentuk latihan persiapan agar santri siap terjun di masyarakat.
Muhammad Solihin berharap, ke depannya, para santri itu bukan hanya mempelajari ilmu lughoh (nahwu dan shorof) secara teoritis saja, tetapi juga mempraktekkannya di kitab kuning. Juga yang paling penting, agar pengetahuan para santri lebih luas, lebih peka terkait permasalahan kontemporer, tidak hanya terpaku pada satu pendapat.
Oleh: Ahmad Nizar Zuhdi (Mahasantri Ponpes Darul Falah Besongo Semarang)
Editor: Sholahuddin
