Berita

PSB

Sambut Ramadhan, Pesantren Besongo Gelar Doa Bersama

Pondok Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo, Kota Semarang adakan Tajdidun Niat dan Doa Bersama Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Selasa (21/03/2023).

Kiai Imam Taufiq Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang mengatakan, malam hari ini kita berkumpul untuk melakukan muhasabah sekaligus doa rasa syukur bersama atas segala nikmat Allah yang diberikan kepada kita.

“Salah satu bentuk itu adalah dengan duduk bersimpuh mendendangkan shalawat nabi,” ucap beliau secara daring.

Dikatakan, semarak Ramadhan menjadi sebuah tradisi yang kita miliki. Gegap gempita menjelang Ramadhan dikalangan pesantren mungkin akan terlihat salah satunya dengan semangat mencari bulan Ramadhan.

“Tetapi gelagat di bulan Ramadhan untuk kita semuanya juga sudah mulai ketara dengan melakukan perubahan atau pemantapan jadwal mengaji. Ngaji kita jadwal ulang, diharapkan lebih efektif di bulan Ramadhan,” ujarnya.

Disampaikan, dulu semangat menyambut Ramadhan dengan bersih-bersih rumah, masjid dan sekelilingnya. Itu cara kita menyambut Ramadhan dari sisi fisik.

“Tapi dari sisi yang lain, persiapan menata hati secara rasional juga harus dikuatkan. Seperti hadis barangsiapa yang bungah menyambut Ramadhan, maka hati, pikiran dan aktivitas kita akan terkontrol dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik.

Lanjut beliau, dalam bahasa teologis, Allah akan mengharamkan jasad kita masuk neraka.

“Tapi menurut saya, aspek lain adalah kita akan merasakan ketika niat kita sudah kita tata, kita kuatkan, maka itu akan mengontrol pribadi dan pengalaman kita dalam aktivitas sehari-hari,” lanjut beliau.

Menurut beliau, kita harus senang menyambut Ramadhan, tidak hanya aspek barokah, karamah, fadilahnya bulan Ramadhan.

“Tetapi dibalik itu semua, harus kita tanamkan bahwa Ramadhan tidak hanya aspek teologis, tetapi juga aspek psikis yang membantu kita untuk bisa menjadi orang yang bisa mengelola diri,” kata beliau.

Dijelaskan, ibaadah puasa bukan semata-mata untuk hanya menahan lapar. Tetapi menjalankan perintah Allah SWT, ini yang paling utama.

“Yang kedua, kita harus tanamkan kesungguhan kita untuk bersama-sama mengisi kekurangan yang sudah ada,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut beliau, santri harus memahami, teguhkan memasuki bulan suci Ramadhan, berniat dengan keikhlasan dan bersungguh-sungguh.

Oleh: Ahmad Nizar Zuhdi A (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang dan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)