Ustadzah Gayuh Rijki fadillah mengutip satu hadis pada kitab Usfuriyah yang menjelaskan, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, kita harus menebar kasih sayang, tidak hanya kepada manusia, tetapi juga hewan tumbuhan dan makhluk lain sebagainya.
Dalam hadist pertama mengatakan, dari Abdullah bin Umar RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang yang pengasih akan dikasihi Allah yang maha pengasih, maka kasihanilah siapapun di bumi maka yang di langit akan mengasihimu”.
Baca Juga: Dina Arvi Arina Zulfa: Syukur dan Cara Menerapkannya
Hal itu disampaikan saat Ngaji Subuh yang bertempat di Masjid Roudlotul Jannah, Perumahan Bank Niaga (PBN), Ngaliyan, Kota Semarang, Ahad (09/04/2023)
Dikisahkan, suatu ketika Sahabat Umar bin Khattab berjalan kaki di sebuah desa yang berada di Madinah. Saat perjalanan, beliau bertemu dengan seorang anak kecil yang di tangannya sedang membawa seekor burung pipit. Dalam genggamannya, burung pipit tersebut dibuat main olehnya.
Melihat adanya kejadian tersebut, sahabat Umar merasa kasihan terhadap burung tersebut. Kemudian, sahabat Umar menawarkan untuk membeli burung tersebut dan disetujui anak kecil itu. Lalu, beliau langsung melepaskan burung tersebut ke alam bebas.
Singkat cerita, Khalifah Umar wafat. Pada suatu kesempatan terdapat seorang ulama yang melihat beliau dalam mimpi. Dalam mimpinya, ulama tersebut bertanya.
Baca Juga: Kiai Imam Taufiq Jelaskan Peristiwa Hijrah Kaum Muhajirin dan Anshar
“Wahai Amirul Mukminin, apa yang telah Allah SWT lakukan kepadamu?”
“Allah SWT telah mengampuniku dan memaafkanku,” jawab Khalifah Umar.
“Sebab apa Allah SWT mengampunimu? Apakah karena kemurahan hatimu atau lainnya?” Tanya ulama penasaran.
Jawaban Khalifah Umar membuat ulama tersebut terheran. Ternyata bukan itu semua yang menyebabkan Allah SWT mengampuninya. Melainkan kasih sayang sahabat Umar terhadap seekor burung pipit yang dulu pernah ia lepaskan.
Dari sedikit cerita tersebut sudah jelas bahwasanya, jika kita menyayangi makhluk Allah SWT dengan tulus pasti akan mendapatkan balasan yang lebih baik dari apa yang kita lakukan.
Baca Juga: Hj Arikhah: Banyak Ulama Perempuan Berkontribusi Dalam Peradaban Islam
“Dari kisah ini dapat dipahami bahwa, kita tidak boleh menyepelekan amal kecil atau sosialisasi kecil dengan makhluk di sekitar kita, karena kita tidak tau alasan mana yang membuat Allah SWT memberikan welas asih atau kasih sayang kepada kita,” pungkasnya.
Oleh: Istna Nur Khoiriyah (Santriwati Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang dan Mahasiswi UIN Walisongo Semarang)
Editor: M. Raif Al Abrar